Dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2012 tentang pedoman pelaksanaan reduce, reuse, dan recycle melalui bank sampah. Telah dijelaskan pengertian bahwa Bank sampah adalah tempat pemilahan dan pengumpulan sampah yang dapat didaur ulang dan/atau diguna ulang yang memiliki nilai ekonomi.

Mekanisme kerja bank sampah meliputi pemilahan sampah, penyerahan sampah ke bank sampah, penimbangan sampah, pencatatan, lalu hasil penjualan sampah yang diserahkan dimasukkan ke dalam buku tabungan dan kemudian bagi hasil penjualan sampah antara penabung dan pelaksana.

Kelembagaan Bank Sampah Vijasukma (BSV) adalah sebagai unit usaha di bawah naungan Kopmen Vijasukma (Koperasi Konsumen Satvika Bekerja Sukses Bersama). Bank Sampah Vijasukma didirikan pada tanggal 07 Agustus 2021 diresmikan oleh Ketua Koperasi Vijasukma Bapak I Gusti Ketut Wira Widiana sekaligus ditandai dengan kegiatan penjualan sampah secara perdana oleh masyarakat sekitar. BSV beralamat di Jalan Pulau Moyo PERUM Jadi Pesona Blok VII No. 8 Pedungan Denpasar Selatan. Telp. (0361)723982 /WA: 08172398000 siap melayani masyarakat yang ingin menukarkan sampahnya menjadi uang.

Bank Sampah Unit BSV di awal pendiriannya berafiliasi dengan Bank Sampah Bali Wastu Lestari sebagai Bank Sampah Induknya. Pendampingan dan pemberian fasilitas penunjang kegiatan seluruhnya difasilitasi oleh Bali Wastu Lestari yang diwakili oleh Ibu Wayan Ria.

BSV memiliki motto “Ubah Sampah Menjadi Berkah” berharap dapat menjadi sarana edukasi peduli lingkungan sekaligus menjadi alternatif pendapatan bagi masyarakat sekitar, terutama masyarakat yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akibat krisis pandemi COVID-19. Karena kebetulan saat BSV didirikan sedang terjadi krisis pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia termasuk Indonesia dan Bali pada khususnya.

BSV menawarkan terobosan inovatif terutama untuk produk tabungan bank sampah dengan memberikan bunga simpanan yang kompetitif yaitu sebesar 6%p.a bahkan lebih tinggi dari simpanan yang penyetorannya secara tunai. Hal ini dilakukan sebagai motivasi bagi masyarakat untuk lebih semangat mengelola sampah rumah tangganya dengan bijak sekaligus memberikan nilai tambah terhadap produk simpanan bank sampah itu sendiri yang pada umumnya hanya mengkonversi sampah menjadi uang.

• 

• 

• 

•